Jumat, 29 Januari 2010

Kembalilah Suci


1. KEUTAMAAN TAUBAT

وَأَنِ ٱسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ * سورة هود 3

Dan hendaklah kalian meminta ampun kepada Tuhan kalian dan bertobatlah kalian kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepada kaliam sampai pada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) pada keutamaannya. Jika kalian berpaling, maka sesungguhnya aku (Muhammad) takut kalian akan ditimpa siksaan hari yang besar (Qiamat) (QS Huud 3)

إِنَّ ٱلْمُؤْمِنَ إِذَا أَذْنَبَ كَانَتْ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ فِي قَلْبِهِ فَإِنْ تَابَ وَنَزَعَ وَٱسْتَغْفَرَ صُقِلَ قَلْبُهُ فَإِنْ زَادَ زَادَتْ قَذَلِكَ ٱلرَّانُ ٱلَّذِي ذَكَرَهُ ٱللهِ فِي كِتَابِهِ “كَلاَّ بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ” * رواه ابن ماجة

Sesungguhnya ketika seorang mukmin berbuat dosa, maka ada titik hitam (yang dicapkan) didalam hatinya. Jika ia bertaubat, mencabut (tidak mengulangi lagi-ket), dan meminta ampun, maka dibersihkanlah hatinya. Jika ia menambah (perbuatan dosa), maka bertambah pulalah titik hitam (dalam hatinya). Demikian itulah yang dimaksud ar Roon (cap), yang disebutkan Alloh dalam Kitab-Nya (yang artinya) “Janganlah begitu, bahkan ada cap pada hati mereka sebab apa-apa yang mereka kerjakan !-al Muthoffifin : 14 (HR Ibnu Majah)

2. KEUTAMAAN ISTIGHFAR

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ حَدَّثَهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ ٱللهِ j مَنْ لَزِمَ ٱلإِسْتِغْفَارَ جَعَلَ ٱللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ * رواه ابو داود كتاب الصلاة

Dari Ibnu ‘Abbas, sesungguhnya dia bercerita kepada muridnya, dia (Ibnu Abbas) berkata : Bersabda Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa Sallam : “Barangiapa yang membiasakan membaca istighfar, maka Alloh akan menjadikan kepadanya jalan keluar dari setiap kesempitan, kelonggaran dari setiap kesusahan, dan Alloh akan memberinya rizki dari arah yang tidak dia duga !” (HR Abu Dawud dalam Kitabus Sholah)

3. LARANGAN MEREMEHKAN DOSA KECIL

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ إِنَّكُمْ لَتَعْمَلُوْنَ أَعْمَالاً هِيَ أَدَقُّ فِيْ أَعْيُنِكُمْ مِنَ الشَّعَرِ إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّهَا عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ J مِنَ الْمُوْبِقَاتِ * رواه البخارى

Dari Anas r.a, sesungguhnya kalian telah mengerjakan amalan-amalan (maksiat-maksiat kecil) yang lebih kecil/remeh daripada rambut menurut pandangan kalian, padahal sesungguhnya kami menganggapnya pada zaman Nabi Shollallohu ‘alaihi wa Sallam sebagai penghacur amalan (HR Bukhori)

إِيَّكُمْ وَمُحَقَّرَاتِ الذُّنُوْبِ فَأِنَّهُنَّ يَجْتَمِعْنَ عَلَى الرَّجُلِ حَتَّى يُهْلِكْنَهُ …* رواه أحمد عن عبدالله بن مسعود

Takutlah kalian pada remehnya dosa, maka sesungguhnya dosa-dosa remeh itu akan menumpuk pada seorang laki-laki hingga (tumpukan dosa itu) merusak orang tersebut…. (HR Ahmad dari Abdulloh bin Mas’ud)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar